Sabtu, 21 April 2012

SAAT CINTA INGIN PERGI



Akhirnya sudah genap satu bulan Cinta jadian dengan Randy. Debar-debar bahagia di hati Cinta menemaninya saat berangkat ke sekolah pagi itu. Ia tak sabar ingin segera bertemu dengan Randy.
“Semoga saja Randy nggak lupa dengan hari speciall ini, karena aku sayang banget sama dia.” kata Cinta sambil mnyemprotkan parfum yang super mahal dan super wangi dari Paris ke tubuhnya yang ngegemesin itu. Anehnya, Cinta hanya memakai parfum itu saat ia ingin ketemu Randy. Kalau ditanya, paling alasannya sama, kalau itu parfum mahal yang hanya dipakai saat akan ketemu orang yang dicintainya. Jadi jangan tanya mengenai parfum itu ke Cinta, karena jawabannya akan tetap sama saja.
“Sayang,,, kamu sarapan dulu yah sebelum berangkat ke sekolah…!” seru mama Cinta mengingatkan.
“Ntar aku sarapan di kantin sekolah aja, Ma… Soalnya aku udah telat….” kata Cinta sambil keluar dari dalam kamarnya.
“Ya udah,, kamu diantar supir aja biar cepat.”
“Nggak ah, Ma… Aku kan bukan anak kecil lagi yang mesti diantar jemput. Aku bisa bawa mobil sendiri kok.. Lagipula aku udah kelas 2 SMA loh,,, Mama nggak lupa kan…..?” tanya Cinta ngegodain mamanya.
“Mama nggak lupa kok, sayang…. Sekarang kamu berangkat aja, ntar kamu telat...”
“Oke, Ma… Cinta pergi dulu….” kata Cinta sambil mencium tangan mamanya dan beranjak ke garasi mobil.
Cinta yang baru saja mahir mengendarai mobil langsung tancap gas menuju sekolah. Ia benar-benar pengen ketemu Randy. Hmm,, Randy emang pujaan hati Cinta. Sebenarnya dari kelas 1 SMA Cinta naksir berat sama Randy, tapi baru bulan yang lalu keinginan Cinta untuk bersama Randy terwujudkan.
Setiba di sekolah, Cinta langsung menuju ke kelas Randy. Namun, belum sempat ia bertemu Randy, bel tanda masuk sudah berbunyi. Akhirnya ia menunda untuk bertemu dengan Randy hingga jam istirahat tiba.
**
“Tar, kamu liat Randy nggak…?” tanya Cinta pada Tara, sahabatnya, saat jam istirahat.
“Nggak.. Dari tadi pagi aku nggak ngeliat batang hidungnya. Mungkin dia nggak masuk..” jawab Tara.
“Aduhh,,, dia kemana sih…?”
“Emangnya kamu ada perlu apa sama dia…? Tumben kamu nyariin dia..”
“Nggak kok. Cuma pengen nanya sesuatu aja ke dia…”
Tara hanya manggut-manggut mendengar jawaban sahabatnya itu. Ya, Tara memang nggak tau hubungan antara Cinta dan Randy, meskipun Tara adalah sahabat baik Cinta. Sebenarnya Cinta ingin memberi tahu Tara. Tapi Randy nggak mau kalau hubungan mereka diketahui banyak orang. Cinta bahkan nggak tahu alasan Randy sehingga menyembunyikan hubungan mereka dari Tara. Ternyata Cinta yang dikenal sebagai cewek yang agresif bisa juga nyimpan rahasia pada sahabatnya hanya karena cinta dan sayangnya pada Randy.
“Aduhhh,,, Randy kemana sih…?? SMS aku nggak dibalas, telvon juga nggak bisa…. Ahhh,, bikin sebel….” gerutu Cinta saat tiba di rumah siang itu.
“Randy nggak biasanya kayak gini. Aku juga nggak ada masalah sama dia, tapi kenapa dia kayak gini…?” Pertanyaan itu selalu berdengung di benak Cinta. Ia merasa heran dengan Randy yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar seperti ditelan bumi atau ditelan lautan atau......apalah. Yang pasti ia nggak bisa nemuin Randy dimana-mana. Pertemuannya dengan Randy hari itu batal total, dan perasaannya yang bahagia kini berubah menjadi kesal dan penuh pertanyaan kenapa, bagaimana, dan mengapa….??? Agghh, semuanya sama saja..
**
Keesokan harinya, Cinta terbangun dengan lemas. Ia masih teringat dengan kejadian kemarin yang membuatnya sedikit pusing. Jam demi jam telah berlalu sangat cepat baginya, hingga ia hanya bisa melamun sendirian di kantin sekolah.
“Hai, Cin… Kok ngelamun aja…??” tanya Tara sambil memegangi bahu sahabatnya itu.
“Nggak apa-apa.. Aku Cuma lagi nggak enak badan aja..”
“Owh….” Tara hanya bisa bergumam nggak jelas.
“Tar, kamu liat Randy nggak….?” Tanya Cinta dengan hati-hati dan sesekali menggigit bibir bawahnya.
“Hmm,,, aku mulai curiga nih…. Dari kemarin kamu selalu nanyain keberadaan Randy. Jangan-jangan kamu naksir Randy lagi………” Tara mulai curiga dengan sikap Cinta yang agak berubah.
“Ng,, nggak kok. Lagi ada perlu aja sama dia…”
“Owh,, kirain kamu mau jadi orang ketiga antara hubungan Randy dan Jessica.” kata Tara yang membuat jantung Cinta hampir copot karena saking kagetnya.
“Maa,,, maksud kamu Randy dan Jessica masih pacaran sampai saat ini….?” tanya Cinta.
“Ya iyalah. Mereka kan pasangan yang serasi banget dan nggak bisa dipisahin oleh siapa pun…”
Cinta terdiam. Ia nggak bisa berkata apa-apa lagi. Ia juga nggak tahu harus berbuat apa. Badannya sudah terasa kaku dan matanya mulai mengeluarkan titik-titik air. Dalam hati Cinta berkata kalau Randy itu brengsek banget, ia nggak bisa ngertiin perasaannya dan dia juga udah bohongin dan khianatin kepercayaan Cinta.
“Pantasan aja dia nggak mau kalau hubungan kami diketahui banyak orang. Ternyata,,, aghh……. Aku harus minta penjelasan dari Randy sekarang. Aku harus tahu yang sebenarnya.”
Sepulang sekolah hari itu, Cinta langsung tancap gas untuk bertemu dengan Randy di taman kota siang itu juga.
Dari kejauhan, Randy udah kelihatan sedang duduk di kursi taman dengan gelisah menunggu kedatangan Cinta. Cinta pun menghampirinya.
“Ehm, udah lama nunggu……??” sapa Cinta hanya untuk sekedar basa-basi.
“Lumayan. Oh ya, kamu bilang ada sesuatu yang mau kamu tanyain ke aku. Memangnya apa…?”
“Hmm…. Aku nggak nyangka ternyata kamu udah bohongin aku. Kamu masih pacaran kan dengan Jessica….? Kamu jahat tahu nggak……” kata Cinta mulai kesal.
“Maafin aku, Cin. Aku memang belum putus dengan Jessica. Tapi aku punya alasan tersendiri kenapa aku masih pertahanin hubungan aku dengan Jessica.” raut wajah Randy yang kelihatan sangat tulus membuat hati Cinta membeku.
“Alasan apa…?” tanya Cinta seakan menyembunyikan perasaannya yang luluh melihat raut wajah Randy.
“Sebenarnya Jessica sedang sakit parah. Ia mengidap kanker otak dan divonis umurnya tidak akan lama lagi. Aku nggak tega mutusin Jessica di saat-saat terakhirnya menjalani hidup. Aku ingin bahagiain dia sebelum ia pergi untuk selamanya, Cin..”
Cinta hanya bisa terdiam membisu mendengar ucapan Randy. Ia nggak tahu mesti berbuat apa sekarang.
“Cin, aku sayang sama kamu. Tapi untuk kali ini tolong ijinin aku ngebahagiain Jessica untuk terakhir kalinya. Kita nggak perlu putus sekarang, kamu hanya harus lebih bersabar dan mengerti aja.” kata Randy sambil membelai rambut Cinta yang terurai panjang.
“Iya deh.” Cinta hanya pasrah menjawab. Ia seperti telah terhipnotis oleh kata-kata dan belaian tangan Randy yang membuat hatinya bergetar. Apalagi senyuman dan tatapan Randy yang begitu tulus padanya. Ohh,,, itu yang membuat Cinta nggak bisa jauh dari Randy, meski dunia terbagi dua, ataupun terbagi sepuluh sekalipun.
Setelah pertemuan itu, hubungan Cinta dan Randy makin hancur. Mereka nggak lagi ketemuan, telvonan maupun SMSan. Cinta merasa tertekan dengan keadaan ini. Berkali-kali ia mencoba menghubungi Randy, tetapi jawaban Randy hanya membuat goresan luka di hati Cinta semakin dalam.
**
Satu minggu setelah pertemuannya dengan Randy, Cinta yang biasanya bangun dengan senyuman kecut tiba-tiba pagi itu ia mulai berubah.
“Cinta, Mama senang liat kamu nggak murung dan sedih lagi sekarang.” kata Mama Cinta padanya saat sarapan pagi.
“Cinta ingin bahagia, Ma. Cinta nggak mau murung terus karena aku yakin kalau cinta aku akan datang, Ma. Oh ya, Cinta berangkat dulu ya, Ma…” pamit Cinta pada mamanya.
“Iya, sayang. Hati-hati di jalan dan jangan ngebut-ngebut ya…..!”
“Iya, Ma….!” Cinta berjalan keluar menuju garasi mobil namun baru bebarapa langkah ia berjalan, ia langsung berbalik dan berlari memeluk mamanya.
“Ma, Cinta sayang Mama. Cinta akan selalu ada buat Mama. Love You, Mom……..!” kata Cinta seperti nggak sadar.
“Love you too…. Tapi tumben kamu bilang itu ke mama..”
“Hmm,,, lagi pengen bilang itu aja ke Mama sekarang. Udah ya, Ma…. Bye…..!!” Cinta kemudian kembali ke garasi mobil. Ia langsung tancap gas menuju sekolah.
Di saat yang bersamaan, Randy juga berangkat ke sekolah. Namun setiba di sekolah, ia melihat keanehan yang membuat berbagai pertanyaan aneh di otaknya yang agak aneh juga. Lapangan yang biasanya ramai, sekarang sudah seperti kuburan yang tak dihuni. Semua siswa baik cewek maupun cowok terlihat sangat sedih dan bahkan ada yang histeris menangis nggak jelas seperti orang kesurupan dan semacamnya.
“Ada apa ini??? Kenapa semua siswa menjadi cengeng??? Apa yang terjadi sebenarnya???” tanya Randy dalam hati sambil berjalan menyusuri teras kelas yang sepi tak bernyawa, hingga akhirnya bertemu dengan Tara.
“Tar, sebenarnya apa yang terjadi…?? Kenapa semua anak-anak menangis nggak jelas gitu….??”
“Hmm,,, Cinta………..” Tara memotong ucapannya membuat Randy semakin penasaran.
“Cinta….?? Cinta kenapa, Tar…..??” tubuh Randy terasa gemetar dan perasaannya mulai tidak tenang.
“Cinta meninggal karena kecelakaan tadi pagi saat akan berangkat sekolah……..” Tara mulai nangis lagi membuat hati Randy makin teriris. Randy hanya diam membisu mendengar ucapan Tara. “Ran, ada sebuah catatan kecil yang aku dapat di laci meja Cinta.. Mungkin ini ada hubungannya dengan kamu…” Tara menyodorkan selembar kertas kecil yang berisi tulisan tangan Cinta. Itu seperti selembar diary tetapi lebih pantas bila disebut sebagai catatan unek-unek. Dengan perasaan aneh, Randy membaca surat tersebut.
“Aku sangat mencintai dan menyayangi Randy. Aku nggak mau kehilangan Randy. Tapi kenapa sekarang Randy lebih perhatian sama Jessica dibanding dengan aku. Tuhan, seandainya aku diberikan penyakit yang parah bahkan lebih parah dari Jessica, mungkin dengan itu maka Randy akan lebih sayang dan perhatian sama aku. Tuhan, aku rela sakit parah bahkan lebih dari itu asalkan Randy kembali menyayangiku, karena aku sangat mencintai Randy. Aku berjanji akan menjadi malaikat pelindungnya saat aku telah tiada nanti. Cinta Love Randy,,,,,,,,”
Air mata Randy mulai jatuh membaca selembar surat itu. Ia tidak menyangka akan terjadi hal yang buruk pada Cinta hanya karena dirinya. Ia menyesal sempat menyianyiakan cintanya yang tulus dan murni pada Cinta.
“Cinta, aku sayang kamu, aku berjanji kalau kamu akan selalu ada di hatiku meskipun kita ada di dunia berbeda. Aku yakin kamu akan menjadi malaikat pelindungku yang akan selalu ada disampingku…. Love you Cinta………”
Randy hanya bisa memandangi tulisan tangan Cinta yang menggores hatinya hingga terasa sangat sakit. Sementara Cinta hanya bisa melihat Randy dan menjawab kata-kata Randy “Love you too Randy…..” tanpa bisa menyentuh dan memeluknya dalam kehangatan romantis nan seram.
***
 Hemmm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar